Tangerang – Nenek Rodiah (60), warga Karawaci Ilir, RT 004/003, Kelurahan Karawaci, akhirnya bisa merasakan kebahagiaan yang selama ini hanya menjadi angan. Setelah puluhan tahun tinggal di gubuk reyot yang nyaris roboh, rumahnya kini telah dibedah oleh Polres Metro Tangerang bekerja sama dengan Yayasan Boen Tek Bio. Peristiwa ini menjadi titik balik dalam hidup Rodiah dan keluarganya, memberikan mereka harapan baru dan kenyamanan yang selama ini mereka dambakan.
“Udah lama banget saya tinggal di sini. Alhamdulilah, dapat bedah rumah. Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolres, Bapak Yayasan Boen Tek Bio,” ujar Rodiah dengan penuh haru, Selasa (20/08/2024). Pernyataan penuh rasa syukur ini mengalir dari bibir Rodiah, yang selama ini hanya bisa bermimpi memiliki tempat tinggal yang layak.
Rodiah bukanlah satu-satunya penerima manfaat dari program bedah rumah yang diinisiasi oleh Polres Metro Tangerang. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan, tanpa memandang latar belakang suku, agama, atau ras. Menurut Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian polisi terhadap masyarakat, sebagai bagian dari upaya mereka untuk melayani dan melindungi semua kalangan.
“Ini adalah hasil kerja sama antara Polri dan juga Yayasan Boen Tek Bio, yang kami lakukan setelah kegiatan Hari Bhayangkara,” ungkap Zain. Dia menjelaskan bahwa program ini dilatarbelakangi oleh kunjungan yang dilakukan pihaknya ke rumah-rumah warga. Pada saat itu, mereka menemukan bahwa rumah yang dihuni Rodiah dan suaminya, Rohim, sangat tidak layak untuk ditempati. Kondisi ini mendorong pihaknya untuk segera mengambil tindakan.
“Kami menjumpai rumah Bapak Rohim dan Ibu Rodiahdalam kondisi yang memprihatinkan. Ini tidak layak untuk dihuni, dan kami merasa perlu melakukan sesuatu,” tambahnya.
Peletakan batu pertama dalam program bedah rumah ini dilakukan pada pertengahan Juli 2024, dan kini, sebulan kemudian, rumah tersebut telah selesai direnovasi. Kapolres Zain merasa puas dan bersyukur atas pencapaian ini, yang menurutnya adalah bukti nyata kepedulian antar sesama, tanpa memandang perbedaan.
“Alhamdulillah, hari ini sudah selesai, dan kami serahkan kepada Bapak Rohim dan keluarganya. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian kita sesama, tidak melihat latar belakang baik suku, agama, ras, dan lain-lain,” ujarnya lagi dengan nada penuh kebanggaan.
Program bedah rumah ini bukanlah inisiatif yang pertama dilakukan oleh Polres Metro Tangerang. Sebelumnya, program serupa telah dilaksanakan di beberapa wilayah lain seperti Jatiuwung, Sepatan, Pakuhaji, Benda, dan Kosambi. Hingga saat ini, setidaknya sembilan rumah telah direnovasi di bawah program ini, memberikan kehidupan yang lebih baik bagi warga yang membutuhkan.
“Kami telah membedah hampir sembilan rumah di berbagai wilayah, termasuk Jatiuwung, Sepatan, Pakuhaji, Benda, dan Kosambi,” paparnya.
Terkait mekanisme seleksi penerima program bedah rumah ini, Zain menjelaskan bahwa pihaknya memiliki kriteria yang ketat. Rumah yang akan dibedah haruslah benar-benar tidak layak huni, dan pemilik rumah harus memiliki sertifikat hak milik yang sah.
“Kami melakukan survey terlebih dahulu untuk memastikan bahwa rumah tersebut memang layak untuk dibedah. Selain itu, pemiliknya harus memiliki sertifikat atas rumah tersebut. Ini penting untuk memastikan bahwa bantuan kami benar-benar tepat sasaran,” tegas Zain.
Program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi para penerimanya, tetapi juga menginspirasi masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan tetangga mereka yang membutuhkan. Melalui kerja sama antara Polri dan Yayasan Boen Tek Bio, program bedah rumah ini diharapkan dapat terus berlanjut dan mencakup lebih banyak warga yang memerlukan bantuan di masa depan.
Kisah Rodiah dan Rohim adalah bukti bahwa kepedulian sosial masih kuat di tengah-tengah masyarakat. Di tengah himpitan kesulitan ekonomi dan kondisi kehidupan yang tidak layak, mereka kini bisa tersenyum lebar di depan rumah baru mereka. Rumah yang tidak hanya menjadi tempat berteduh, tetapi juga simbol harapan dan kebahagiaan.
Dengan adanya program bedah rumah ini, Polres Metro Tangerang dan Yayasan Boen Tek Bio berharap bisa terus menjadi jembatan yang menghubungkan bantuan dari pihak yang mampu kepada mereka yang membutuhkan. Dan bagi Rodiah, ini adalah awal dari babak baru dalam hidupnya, di mana ia tidak lagi harus khawatir tentang hujan yang bocor atau dinding yang runtuh.
Rodiah dan suaminya, Rohim, kini bisa menikmati kehidupan yang lebih layak, berkat bantuan yang mereka terima. Kisah mereka adalah pengingat bahwa di balik setiap tantangan, selalu ada harapan dan peluang untuk kehidupan yang lebih baik. (Ren)