TANGERANGPEDIA – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, berhasil mengirimkan 6 ton sampah biomassa ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar. Hal ini dilakukan, untuk mendukung energi ramah lingkungan. Sampah organik ini, akan dimanfaatkan sebagai bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) dalam proses co-firing. Menggantikan sebagian penggunaan batu bara, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.
Sampah biomassa ini, dikumpulkan dari 16 Unit Pelaksana PLN UID Jakarta Raya yang sebelumnya belum dikelola secara optimal. Melalui implementasi program TOSS (Teknologi Pengolahan Sampah di Sumbernya), sampah kini diolah lebih efisien. Meliputi pemilahan, biodrying, hingga pencacahan bersama Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) sebelum dikirim ke PLTU Lontar.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen PLN terhadap keberlanjutan lingkungan. “Pengelolaan biomassa ini sejalan dengan upaya pengurangan jejak karbon serta mendukung pemanfaatan energi terbarukan,” ujar Lasiran.
Selain memanfaatkan sampah biomassa, PLN UID Jakarta Raya juga memaksimalkan penggunaan limbah FABA (fly ash dan bottom ash) dari pembakaran batu bara di PLTU Lontar. Sebagai bahan baku, pembangunan Gardu Induk dan kantor Hub UMK Jakarta Raya.
Langkah ini mencerminkan penerapan prinsip ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) di lingkungan PLN. Dengan mendukung pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, PLN UID Jakarta Raya tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Inisiatif ini menegaskan komitmen PLN untuk mewujudkan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia. (Ger)