TANGERANGPEDIA.COM – Arbitrase trading merupakan teknik memanfaatkan perbedaan harga aset di berbagai platform untuk mendapatkan keuntungan. Dalam dunia kripto, strategi ini mencakup berbagai jenis arbitrase seperti DEX-CEX, DEX-DEX dalam jaringan yang sama, atau bahkan antar jaringan yang berbeda. Artikel ini membahas seluk-beluk arbitrase kripto, mulai dari strategi hingga persiapan yang diperlukan untuk meminimalkan risiko kerugian.
Jenis-Jenis Arbitrase Trading
1. DEX – CEX (Dalam Jaringan Sama)
Arbitrase ini terjadi ketika harga aset, seperti token atau koin, mengalami perbedaan antara DEX (Decentralized Exchange) dan CEX (Centralized Exchange).
- Contoh: Token yang menjadi top gainer di CEX sering kali masih memiliki harga lebih rendah di DEX.
- Penyebab Flash Pump dan Perbedaan Harga:
-Berita resmi atau tidak resmi (official/unofficial news).
– Penangguhan deposit di CEX tertentu.
– Lonjakan permintaan secara tiba-tiba.
– Pembelian dalam jumlah besar dengan market order yang menyebabkan keterbatasan limit sell order.
2. DEX – DEX (Dalam Jaringan Sama)
Token yang memiliki liquidity pool di beberapa DEX dalam jaringan yang sama, tetapi dengan pasangan (pair) berbeda, sering kali menunjukkan perbedaan harga.
Contoh:
Token “TANGERANG” di jaringan Ethereum tersedia di Uniswap dengan pasangan WETH-TANGERANG, dan di Sushiswap dengan pasangan SUSHI-TANGERANG.
Penyebab:
– Perbedaan jumlah pembeli di setiap DEX.
– Tidak adanya bot arbitrase untuk menyeimbangkan harga.
– Minimnya penggunaan DEX Aggregator seperti 1inch, Paraswap, atau Matcha.
3. DEX – DEX (Antar Jaringan)
Token yang dideploy di satu jaringan, lalu di-deploy ulang ke jaringan lain melalui bridge platform, sering disebut multichain token.
Contoh: Token asal (origin chain) di Ethereum dan token replika (un-origin chain) di Binance Smart Chain melalui LayerZero atau Wormhole.
Penyebab Perbedaan Harga:
- Berita terbaru.
- Permintaan yang tinggi di jaringan tertentu.
- Keterbatasan likuiditas di jaringan un-origin.
Persiapan untuk Arbitrase Trading
1. Perangkat dengan Spesifikasi Tinggi
- Sebagian besar arbitrase dilakukan melalui perangkat HP karena kepraktisannya.
- Pastikan HP tidak mengalami lag meski membuka banyak aplikasi seperti wallet Web3, browser, dan platform CEX.
2. Internet Cepat dan Stabil
- Gunakan internet minimal 100 Mbps untuk mempercepat transaksi.
- Jika berada di daerah dengan koneksi terbatas, pertimbangkan layanan seperti Starlink.
3. Kecepatan Gerak Jari
- Latih kecepatan tangan untuk eksekusi cepat.
- Praktikkan transfer aset antar wallet untuk meningkatkan efisiensi waktu, idealnya di bawah 10 detik.
4. Hindari Keterlambatan Eksekusi
- Selisih harga arbitrase sering kali bersifat sementara.
- Kecepatan dalam buy/sell atau deposit/withdraw sangat penting.
5. Manajemen Risiko
- Arbitrase tidak selalu menguntungkan; risiko kerugian tetap ada.
- Persaingan dengan trader lain yang memiliki perangkat atau jaringan lebih unggul adalah tantangan utama.
Kesimpulan
Arbitrase trading merupakan strategi menarik bagi para trader kripto untuk mendapatkan keuntungan cepat. Namun, kesuksesan strategi ini membutuhkan persiapan matang, mulai dari perangkat yang andal hingga manajemen risiko yang baik. Ingat, arbitrase adalah permainan kecepatan dan strategi. Siapa cepat, dia untung; siapa terlambat, dia merugi. (Rendi bule/Red)
Disclaimer:
Pahami post berupa data atau informasi yang tersedia hanya bertujuan untuk memberikan informasi juga referensi.Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. tangerangpedia. com, tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.