TANGERANGPEDIA – Alvin Lim, seorang advokat terkenal yang dikenal berani mengungkap kasus-kasus besar, meninggal dunia pada Minggu, 5 Januari 2025. Alvin mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan penyakit ginjal yang dideritanya. Kabar duka ini mengejutkan publik, mengingat Alvin sempat dijadwalkan menghadiri Grand Opening kantor cabang baru LQ Indonesia Law Firm di Surabaya.
Perjalanan Hidup dan Latar Pendidikan
Alvin Lim lahir pada 14 Januari 1977. Ia meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Gunung Jati, Tangerang. Selain itu, Alvin juga menempuh pendidikan di University of California, Berkeley, untuk gelar Sarjana Ekonomi, serta meraih sertifikat perencanaan keuangan dari Florida State University. Pendidikan lanjutannya mencakup Colorado Graduate School of Banking, di mana ia mendapatkan gelar di bidang perbankan.
Keberhasilannya menyelesaikan pendidikan di berbagai institusi ternama, baik di dalam maupun luar negeri, menjadi fondasi kuat bagi Alvin dalam membangun kariernya di dunia hukum dan keuangan. Pengalaman akademis yang luas ini membekali Alvin dengan pengetahuan mendalam yang kemudian diterapkannya dalam praktik hukum.
Karier dan Perjuangan Sebagai Advokat
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Alvin Lim memulai karier profesionalnya sebagai Business Banking Officer di Wells Fargo Bank & Co. pada periode 1997 hingga 1999. Ia kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur PT Power Center Indonesia pada tahun 2006. Alvin baru aktif menjadi pengacara sejak 2015.
Sebagai seorang advokat, Alvin dikenal karena keberaniannya dalam membela hak-hak korban penipuan investasi dan robot trading. Ia sering menangani kasus-kasus besar, yang melibatkan penipuan investasi ataupun asuransi. Alvin menunjukkan dedikasinya dalam menegakkan keadilan, dan melindungi masyarakat dari praktik ilegal.
Pestauli Saragih, salah satu rekan advokat, menyebut Alvin sebagai panutan bagi banyak pengacara muda.
“Dedikasinya dalam membela keadilan tidak pernah diragukan. Alvin adalah seorang pejuang hukum walapun sudah sakit serius tidak pernah lelah,” ungkap Uli.
Seluruh citivas STIH Gunung Jati, juga memberikan penghormatan. Mereka mengingat Alvin sebagai seseorang yang tak hanya bekerja untuk keadilan, tetapi juga selalu memikirkan nasib para korban.
Kepergian Alvin Lim menjadi kehilangan besar, terutama bagi dunia hukum Indonesia. Ia bukan hanya seorang advokat, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang yang ingin melihat hukum ditegakkan secara adil. Keluarga mengundang rekan dan sahabat untuk memberikan penghormatan terakhir di Rumah Duka Heaven. (Ger/Red)