Gubernur Banten Andra Soni Tegaskan Efisiensi APBD 2025 untuk Pendidikan dan Kesehatan Kesbangpol Kota Tangerang Gelar Rakor Antisipasi Potensi Kerawanan Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H Resmi Diluncurkan, Samsung Galaxy A06 5G Dibandrol Rp 2,3 Juta Hal-hal yang Membatalkan Puasa Lebih Praktis, Cek Harga Pangan Online Lewat Instagram Resmi Pemkot Grand Final Cide Kode Benteng 2025 Rayakan Pelestarian Budaya Cina di Tangerang

Teknologi Komputer

Fungsi Prosesor Otak Komputer

badge-check


					Fungsi Prosesor Otak Komputer Perbesar

Fungsi processor – Fungsi prosesor: otak komputer, merupakan inti dari setiap sistem komputer. Tanpa prosesor, komputer hanyalah sekumpulan komponen tak bernyawa. Prosesor, atau CPU (Central Processing Unit), berperan sebagai pusat kendali yang mengolah instruksi dan data, memungkinkan komputer menjalankan berbagai tugas, mulai dari menghitung angka sederhana hingga menjalankan game dan aplikasi kompleks. Pemahaman mendalam tentang fungsi prosesor sangat penting bagi siapapun yang ingin memahami cara kerja komputer secara menyeluruh.

Dari sejarahnya yang panjang, dimulai dari tabung vakum hingga teknologi fabrikasi modern yang menghasilkan miliaran transistor dalam satu chip, prosesor telah mengalami evolusi luar biasa. Perkembangan ini tidak hanya meningkatkan kecepatan dan efisiensi, tetapi juga membuka peluang bagi aplikasi dan inovasi baru yang sebelumnya tak terbayangkan.

Pengertian dan Sejarah Prosesor

Prosesor, atau yang sering disebut Central Processing Unit (CPU), merupakan otak dari sebuah komputer. Ia bertanggung jawab untuk menjalankan instruksi-instruksi yang diberikan oleh perangkat lunak, memproses data, dan mengontrol seluruh komponen perangkat keras lainnya. Tanpa prosesor, komputer hanyalah sekumpulan komponen elektronik yang tidak berfungsi. Perkembangan prosesor telah mengalami kemajuan yang luar biasa, dari perangkat yang besar dan lambat hingga chip yang kecil namun sangat powerful yang kita gunakan saat ini.

Definisi dan Contoh Prosesor Berbagai Generasi

Secara sederhana, prosesor adalah sirkuit terintegrasi yang menjalankan instruksi program komputer. Ia menerima data mentah (input), memprosesnya sesuai instruksi program, dan menghasilkan output berupa informasi yang telah diolah. Contoh prosesor dari berbagai generasi meliputi:

  • Generasi Pertama (Transistor): Contohnya adalah prosesor yang digunakan pada komputer mainframe awal seperti UNIVAC I. Prosesor ini besar, lambat, dan menghasilkan panas yang signifikan.
  • Generasi Kedua (IC): Munculnya Integrated Circuit (IC) atau sirkuit terpadu menandai revolusi dalam teknologi prosesor. Contohnya adalah prosesor yang digunakan pada komputer mini seperti PDP-8.
  • Generasi Ketiga (Microprocessor): Penemuan microprocessor memungkinkan pembuatan komputer pribadi (PC). Intel 4004 merupakan contoh prosesor mikro pertama yang digunakan pada kalkulator. Intel 8080 dan Zilog Z80 merupakan contoh prosesor mikro yang populer pada era komputer 8-bit.
  • Generasi Keempat (Peningkatan Performa): Generasi ini ditandai dengan peningkatan kecepatan clock, jumlah transistor, dan arsitektur yang lebih kompleks. Contohnya adalah prosesor Intel Pentium, AMD Athlon, dan berbagai prosesor dari generasi selanjutnya.
  • Generasi Kelima (Multi-core dan Arsitektur Canggih): Prosesor multi-core dan arsitektur canggih seperti hyperthreading menjadi ciri khas generasi ini. Contohnya adalah Intel Core i7, AMD Ryzen, dan prosesor mobile seperti Apple M1 dan M2.

Sejarah Singkat Perkembangan Prosesor, Fungsi processor

Perkembangan prosesor merupakan perjalanan panjang yang diawali dengan penemuan transistor pada tahun 1947. Penemuan ini memungkinkan pembuatan sirkuit elektronik yang lebih kecil, cepat, dan hemat energi dibandingkan dengan tabung vakum sebelumnya. Kemudian, pengembangan Integrated Circuit (IC) pada tahun 1958 membawa revolusi baru dengan mengintegrasikan banyak transistor ke dalam satu chip silikon. Inovasi ini memicu lahirnya mikroprosesor pada tahun 1971 oleh Intel, yang menandai dimulainya era komputer pribadi.

Sejak saat itu, perkembangan prosesor terus berlanjut dengan peningkatan kecepatan clock, jumlah transistor, dan arsitektur yang semakin kompleks. Hukum Moore, yang memprediksi jumlah transistor pada sebuah chip akan berlipat ganda setiap dua tahun, telah menjadi acuan dalam perkembangan industri semikonduktor. Namun, belakangan ini, Hukum Moore mulai melambat, dan industri beralih pada strategi lain seperti multi-core processing dan optimasi arsitektur untuk meningkatkan performa prosesor.

Perbandingan Spesifikasi Beberapa Prosesor

Berikut perbandingan spesifikasi beberapa prosesor dari berbagai merek dan generasi. Perlu diingat bahwa spesifikasi ini dapat bervariasi tergantung pada model spesifik prosesor.

Nama Prosesor Generasi Arsitektur Kecepatan Clock (GHz)
Intel Core i5-12400 12th Gen Alder Lake 4.4
AMD Ryzen 5 5600X Zen 3 Vermeer 4.6
Apple M1 Pro Apple Silicon Apple M1 Pro 3.2
Intel Pentium 4 NetBurst NetBurst 3.0

Tokoh Kunci dalam Pengembangan Teknologi Prosesor

Beberapa tokoh kunci yang berperan penting dalam pengembangan teknologi prosesor antara lain:

  • Gordon Moore: Pendiri Intel dan pencetus Hukum Moore.
  • Robert Noyce: Salah satu pendiri Intel dan berperan penting dalam pengembangan IC.
  • Jack Kilby: Penemu sirkuit terpadu (IC).
  • Federico Faggin: Berperan penting dalam pengembangan Intel 4004, mikroprosesor pertama.

Garis Waktu Perkembangan Teknologi Prosesor

Berikut garis waktu singkat perkembangan teknologi prosesor:

  • 1947: Penemuan transistor.
  • 1958: Penemuan Integrated Circuit (IC).
  • 1971: Intel 4004, mikroprosesor pertama.
  • 1974: Intel 8080, mikroprosesor 8-bit yang populer.
  • 1980an: Perkembangan mikroprosesor 16-bit dan 32-bit.
  • 1990an: Pentium dan prosesor lainnya dengan peningkatan kecepatan clock yang signifikan.
  • 2000an hingga sekarang: Prosesor multi-core, arsitektur canggih, dan peningkatan terus menerus dalam performa dan efisiensi energi.

Arsitektur dan Komponen Utama Prosesor: Fungsi Processor

Prosesor, otak dari sebuah komputer, memiliki arsitektur dan komponen-komponen kunci yang menentukan performanya. Pemahaman terhadap arsitektur dan fungsi masing-masing komponen ini penting untuk mengerti bagaimana prosesor memproses instruksi dan data.

Arsitektur Von Neumann dan Harvard

Dua arsitektur utama yang mendasari desain prosesor adalah Von Neumann dan Harvard. Arsitektur Von Neumann menggunakan ruang alamat yang sama untuk instruksi dan data, sementara arsitektur Harvard menggunakan ruang alamat yang terpisah. Perbedaan ini berpengaruh pada cara prosesor mengakses dan memproses informasi. Arsitektur Von Neumann lebih sederhana dan hemat biaya, namun arsitektur Harvard memungkinkan pengaksesan data dan instruksi secara simultan, meningkatkan kecepatan pemrosesan.

Fungsi Komponen Utama Prosesor

Prosesor terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja sama untuk menjalankan instruksi. Pemahaman fungsi masing-masing komponen sangat penting untuk memahami keseluruhan proses komputasi.

  • Arithmetic Logic Unit (ALU): Melakukan operasi aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) dan logika (AND, OR, NOT).
  • Control Unit (CU): Mengontrol aliran instruksi, mengelola pengambilan instruksi dari memori, dan mengarahkan data ke komponen lain.
  • Register: Memori berkecepatan tinggi yang menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses. Register lebih cepat diakses dibandingkan memori utama.
  • Cache: Memori berkecepatan tinggi yang menyimpan salinan data dan instruksi yang sering diakses. Keberadaan cache mempercepat akses data karena lebih cepat dibandingkan RAM.
  • Bus: Saluran komunikasi yang menghubungkan komponen-komponen prosesor dan memungkinkan transfer data antar komponen.
Baca Juga:  Cek Data Penduduk Panduan Lengkap

Diagram Blok Interaksi Komponen Prosesor

Berikut gambaran sederhana interaksi antar komponen utama prosesor. Perlu diingat bahwa ini adalah representasi yang disederhanakan, dan arsitektur prosesor sebenarnya jauh lebih kompleks.

Bayangkan sebuah diagram blok dengan CU di tengah, terhubung ke ALU, register, dan cache melalui bus. CU menerima instruksi dari memori (melalui cache jika tersedia), mendekode instruksi, dan kemudian mengarahkan data dan instruksi ke ALU untuk diproses. Hasil pemrosesan kemudian disimpan kembali ke register atau memori melalui bus.

Jenis-jenis Cache dan Dampaknya terhadap Kinerja

Prosesor modern biasanya memiliki beberapa tingkatan cache (L1, L2, L3) dengan kecepatan dan ukuran yang berbeda. Cache L1 terintegrasi langsung ke dalam inti prosesor, memiliki ukuran kecil namun kecepatan akses sangat tinggi. Cache L2 lebih besar dari L1 dan lebih lambat, tetapi lebih cepat daripada RAM. Cache L3 merupakan cache terbesar dan terlambat di antara ketiganya, namun masih lebih cepat daripada RAM.

Hierarki cache ini dirancang untuk meminimalkan waktu akses memori dan meningkatkan kinerja keseluruhan.

Level Cache Ukuran Kecepatan Akses Dampak terhadap Kinerja
L1 Kecil (beberapa KB) Sangat Tinggi Meningkatkan kecepatan akses data yang sering digunakan
L2 Sedang (beberapa MB) Tinggi Menyediakan buffer tambahan untuk data yang sering diakses
L3 Besar (beberapa MB hingga puluhan MB) Sedang Mengurangi akses ke RAM, meningkatkan kinerja aplikasi yang membutuhkan banyak data

Pipeline dan Superscalar dalam Peningkatan Kecepatan Pemrosesan

Teknik pipeline dan superscalar digunakan untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan instruksi. Pipeline membagi proses eksekusi instruksi menjadi beberapa tahap yang berjalan secara paralel. Superscalar memungkinkan prosesor untuk mengeksekusi beberapa instruksi secara bersamaan. Kedua teknik ini secara signifikan meningkatkan throughput prosesor, sehingga dapat memproses lebih banyak instruksi dalam waktu yang lebih singkat.

Fungsi Inti Prosesor dalam Sistem Komputer

Fungsi processor

Prosesor, atau Central Processing Unit (CPU), merupakan otak dari sebuah komputer. Ia bertanggung jawab atas eksekusi instruksi dan pengelolaan seluruh komponen sistem. Pemahaman mendalam tentang fungsi inti prosesor sangat krusial untuk memahami bagaimana sebuah komputer bekerja secara keseluruhan.

Eksekusi Program oleh Prosesor

Prosesor menjalankan program dengan mengambil instruksi dari memori, menafsirkannya, dan kemudian melaksanakannya. Proses ini melibatkan siklus fetch-decode-execute. Secara sederhana, prosesor mengambil instruksi (fetch), menerjemahkan instruksi tersebut ke dalam serangkaian operasi yang dapat dipahami (decode), dan kemudian melakukan operasi tersebut (execute). Siklus ini berulang terus menerus hingga program selesai dieksekusi.

  1. Fetch: Prosesor mengambil instruksi berikutnya dari memori, biasanya dari lokasi memori yang ditunjukkan oleh program counter.
  2. Decode: Instruksi yang diambil diuraikan untuk menentukan operasi yang perlu dilakukan dan data yang dibutuhkan.
  3. Execute: Operasi yang ditentukan dieksekusi. Ini dapat melibatkan operasi aritmatika, logika, atau kontrol aliran program.

Pengelolaan Memori dan Perangkat Input/Output

Prosesor mengelola memori dengan cara mengalokasikan ruang memori untuk program dan data yang sedang digunakan. Ia juga bertanggung jawab untuk mengambil data dari memori dan menyimpan data ke memori. Proses ini melibatkan penggunaan alamat memori untuk mengakses lokasi tertentu di RAM. Selain itu, prosesor juga berinteraksi dengan perangkat input/output (I/O) seperti keyboard, mouse, dan monitor. Ia menerima input dari perangkat I/O dan mengirimkan output ke perangkat I/O melalui kontroler I/O yang khusus.

Sebagai contoh, saat kita mengetik di keyboard, prosesor menerima input karakter dari keyboard melalui kontroler keyboard. Kemudian, prosesor memproses input tersebut dan menampilkannya di layar monitor melalui kontroler monitor.

Penanganan Interupsi dan Manajemen Multitasking

Prosesor mampu menangani interupsi, yaitu sinyal yang menunjukkan adanya kejadian yang memerlukan perhatian segera. Interupsi dapat berasal dari berbagai sumber, seperti perangkat I/O atau program yang sedang berjalan. Ketika prosesor menerima interupsi, ia akan menghentikan eksekusi program yang sedang berjalan, memproses interupsi, dan kemudian melanjutkan eksekusi program sebelumnya. Kemampuan ini memungkinkan prosesor untuk menangani beberapa tugas secara bersamaan (multitasking) dengan efisien.

Misalnya, saat kita mendengarkan musik sambil mengetik dokumen, prosesor menangani interupsi dari perangkat audio dan keyboard secara bergantian, sehingga kita dapat melakukan kedua tugas tersebut secara simultan tanpa hambatan yang berarti.

Langkah-langkah Eksekusi pada Prosesor

Proses eksekusi instruksi pada prosesor melibatkan beberapa langkah detail, dimulai dari pengambilan instruksi dari memori hingga penyimpanan hasil. Proses ini sangat kompleks dan melibatkan banyak komponen internal prosesor, termasuk unit aritmatika dan logika (ALU), unit kontrol, dan register.

  1. Pengambilan instruksi dari memori (fetch).
  2. Penguraian instruksi (decode) untuk menentukan operasi dan operand.
  3. Pengambilan operand dari register atau memori.
  4. Eksekusi operasi oleh ALU.
  5. Penyimpanan hasil ke register atau memori.
  6. Peningkatan program counter untuk instruksi berikutnya.

Interaksi Prosesor dengan RAM dan Penyimpanan Sekunder

Prosesor berinteraksi dengan RAM (Random Access Memory) untuk menyimpan dan mengambil data dan instruksi yang sedang digunakan. RAM bersifat volatile, artinya data akan hilang jika daya dimatikan. Untuk penyimpanan data jangka panjang, prosesor berinteraksi dengan penyimpanan sekunder seperti hard disk atau SSD. Prosesor mengirimkan permintaan baca/tulis data ke kontroler penyimpanan, yang kemudian akan mengakses data di penyimpanan sekunder.

Bayangkan RAM sebagai meja kerja, tempat prosesor meletakkan data dan instruksi yang sedang digunakan. Sedangkan penyimpanan sekunder seperti hard disk adalah lemari arsip, tempat menyimpan data dan instruksi dalam jangka panjang. Prosesor akan mengambil data dari lemari arsip (hard disk) dan meletakkannya di meja kerja (RAM) saat dibutuhkan, dan menyimpan data dari meja kerja ke lemari arsip saat selesai digunakan.

Pengukuran Kinerja Prosesor

Fungsi processor

Memilih prosesor yang tepat untuk kebutuhan kita bisa terasa rumit. Memahami bagaimana kinerja prosesor diukur adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat. Berbagai metrik dan faktor saling berinteraksi untuk menentukan seberapa cepat dan efisien sebuah prosesor bekerja. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Metrik Utama Kinerja Prosesor

Beberapa metrik utama digunakan untuk mengukur kinerja prosesor. Metrik-metrik ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang kemampuan pemrosesan sebuah chip.

  • Clock Speed: Mengukur kecepatan siklus prosesor dalam Hertz (Hz). Semakin tinggi clock speed, semakin banyak siklus yang dapat dijalankan per detik, yang secara teoritis meningkatkan kecepatan pemrosesan. Namun, clock speed bukanlah satu-satunya faktor penentu kinerja.
  • Instructions Per Cycle (IPC): Menunjukkan berapa banyak instruksi yang dapat diproses prosesor dalam satu siklus clock. IPC yang lebih tinggi berarti prosesor dapat melakukan lebih banyak pekerjaan dalam waktu yang sama, bahkan dengan clock speed yang sama.
  • Thermal Design Power (TDP): Menunjukkan jumlah daya yang dibutuhkan prosesor untuk beroperasi secara optimal. TDP yang lebih rendah berarti prosesor lebih hemat energi dan menghasilkan panas yang lebih sedikit.
Baca Juga:  Vedika BPJS Kesehatan go.id Panduan Lengkap

Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Prosesor

Selain metrik utama, beberapa faktor lain juga berpengaruh signifikan terhadap performa keseluruhan prosesor.

  • Jumlah Core: Jumlah inti pemrosesan dalam prosesor. Lebih banyak core memungkinkan prosesor untuk menjalankan beberapa tugas secara bersamaan (multitasking) dengan lebih efisien.
  • Cache: Memori penyimpanan sementara yang cepat di dalam prosesor. Ukuran dan jenis cache (L1, L2, L3) berpengaruh pada kecepatan akses data dan keseluruhan kinerja. Cache yang lebih besar dan lebih cepat dapat meningkatkan kecepatan pemrosesan secara signifikan.
  • Arsitektur: Desain internal prosesor, termasuk cara instruksi dijalankan dan data diproses. Perbedaan arsitektur antar merek dan generasi prosesor dapat menyebabkan perbedaan kinerja yang signifikan, bahkan dengan spesifikasi yang serupa.

Perbandingan Metrik Kinerja Prosesor

Tabel berikut ini memberikan perbandingan beberapa metrik kinerja dari berbagai prosesor. Perlu diingat bahwa ini hanyalah contoh dan data aktual dapat bervariasi tergantung pada model dan manufaktur.

Nama Prosesor Clock Speed (GHz) Jumlah Core TDP (Watt)
Intel Core i5-12400 2.5 – 4.4 6 + 4 65
AMD Ryzen 5 5600X 3.7 – 4.6 6 65
Intel Core i7-12700K 3.6 – 5.0 8 + 4 125
AMD Ryzen 7 5800X 3.8 – 4.7 8 105

Benchmark dan Tolok Ukur Kinerja Prosesor

Berbagai benchmark dan tolok ukur digunakan untuk menguji dan membandingkan kinerja prosesor secara objektif. Benchmark ini biasanya melibatkan menjalankan serangkaian tugas dan pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Beberapa benchmark yang populer antara lain Cinebench, Geekbench, dan 3DMark. Hasil benchmark dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja prosesor dalam skenario penggunaan tertentu dibandingkan hanya dengan melihat spesifikasi teknis.

Memilih Prosesor yang Sesuai Kebutuhan

Pilih prosesor yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Pertimbangkan penggunaan utama komputer (gaming, editing video, pekerjaan kantor, dll.) untuk menentukan spesifikasi yang diperlukan. Jangan hanya fokus pada clock speed, tetapi perhatikan juga IPC, jumlah core, cache, dan TDP. Konsultasikan dengan review dan benchmark untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif sebelum membeli.

Tren dan Perkembangan Terbaru Prosesor

Dunia komputasi terus berpacu dengan inovasi yang luar biasa, dan jantung dari semua ini adalah prosesor. Perkembangannya tidak hanya meningkatkan kecepatan dan performa, tetapi juga membuka peluang baru di berbagai bidang. Dari peningkatan jumlah inti prosesor hingga penggunaan teknologi fabrikasi yang semakin canggih, evolusi ini membentuk lanskap teknologi masa depan.

Peningkatan Jumlah Core dan Teknologi Fabrikasi

Tren utama dalam desain prosesor adalah peningkatan jumlah core. Prosesor multi-core memungkinkan pemrosesan paralel yang lebih efisien, meningkatkan kinerja secara signifikan, terutama untuk tugas-tugas yang kompleks seperti rendering grafis, pemodelan 3D, dan komputasi ilmiah. Seiring dengan itu, teknologi fabrikasi terus mengalami kemajuan, dengan node prosesor yang semakin kecil. Transistor yang lebih kecil memungkinkan penambahan lebih banyak core dalam ruang yang lebih kecil, meningkatkan efisiensi energi dan daya pemrosesan.

Contohnya, pergeseran dari fabrikasi 7nm ke 5nm, dan kini menuju 3nm, menunjukkan lompatan signifikan dalam kepadatan transistor dan performa.

Dampak Teknologi AI dan Machine Learning

Kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) telah menjadi penggerak utama dalam pengembangan prosesor. Permintaan akan kemampuan komputasi yang lebih tinggi untuk algoritma AI yang kompleks mendorong inovasi dalam desain arsitektur prosesor. Prosesor yang dirancang khusus untuk AI, seperti prosesor Neural Processing Unit (NPU), menawarkan kinerja yang dioptimalkan untuk tugas-tugas AI seperti pengenalan gambar, pemrosesan bahasa alami, dan pengambilan keputusan otomatis.

Contohnya, penggunaan NPU pada smartphone modern untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi aplikasi berbasis AI.

Skenario Penggunaan Prosesor di Masa Depan

Di masa depan, kita dapat mengharapkan prosesor yang semakin terintegrasi dan terspesialisasi. Prosesor akan memainkan peran kunci dalam berbagai aplikasi, mulai dari kendaraan otonom dan Internet of Things (IoT) hingga simulasi ilmiah dan komputasi kuantum. Komputasi tepi (edge computing) akan semakin penting, dengan prosesor yang memproses data secara lokal untuk mengurangi latensi dan meningkatkan privasi data. Contohnya, prosesor di kendaraan otonom yang memproses data sensor secara real-time untuk navigasi dan pengambilan keputusan.

Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan Prosesor

Meskipun terdapat kemajuan pesat, pengembangan prosesor juga menghadapi tantangan. Meningkatkan jumlah core dan mengurangi ukuran transistor menghadirkan kesulitan teknis yang signifikan, termasuk manajemen panas dan konsumsi daya. Namun, tantangan ini juga membuka peluang untuk inovasi dalam material, desain arsitektur, dan teknologi pendinginan. Penelitian dan pengembangan dalam bidang komputasi kuantum dan neuromorfik juga menawarkan potensi untuk melampaui batas-batas komputasi konvensional.

Rangkuman Singkat Masa Depan Teknologi Prosesor

Masa depan teknologi prosesor terlihat cerah, dengan inovasi berkelanjutan yang didorong oleh permintaan akan kinerja yang lebih tinggi dan efisiensi energi yang lebih baik. Integrasi AI dan machine learning akan semakin mendalam, mengarah pada prosesor yang lebih cerdas dan adaptif. Tantangan teknis akan terus ada, tetapi inovasi dalam material, desain, dan arsitektur akan membuka jalan bagi kemampuan komputasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ringkasan Terakhir

Fungsi processor

Prosesor, sebagai jantung sistem komputer, terus berevolusi dengan kecepatan yang mengagumkan. Memahami fungsi dan arsitekturnya membuka jendela ke dunia komputasi yang kompleks dan menarik. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja dan tren terkini, kita dapat menghargai kompleksitas teknologi yang memungkinkan komputer modern beroperasi dan mempersiapkan diri untuk inovasi-inovasi di masa depan.

Facebook Comments Box

Read More

Resmi Diluncurkan, Samsung Galaxy A06 5G Dibandrol Rp 2,3 Juta

12 March 2025 - 14:58 WIB

HUT ke-32 Kota Tangerang: NasDem Optimalkan SDM, Infrastruktur, dan Ahlakul Karimah

27 February 2025 - 17:54 WIB

Ketua Fraksi Partai Nasdem Mochamad Pandu (foto : Jie)

Sachrudin-Maryono Diarak Menuju Puspem Kota Tangerang Pasca Pelantikan

20 February 2025 - 17:18 WIB

Vandalisme Coretan “Adili Jokowi” Muncul di Kota Tangerang

18 February 2025 - 21:41 WIB

Viral Anggaran Rp39 Juta untuk Seragam Upacara Hut Kota Tangerang, Ketua DPRD : Itu Hoax!

13 February 2025 - 23:08 WIB

Ketua DPRD Tangerang Rusdi Alam
Trending on Kota Tangerang