Retribusi Parkir Indomaret Alfamart di Kota Tangerang Jadi Sorotan, PT TNG Buka Suara Praktisi Hukum Soroti Jam Tayang Truk Tambang di Parungpanjang dan Legok Wabup Tangerang Sambut Delegasi Kota Binzhou, Bahas Kerja Sama Strategis Pelajar Kota Tangerang Juara Nasional dengan Inovasi Stress Detector Box Rapat Bahas Keselamatan Penerbangan Bandara Soekarno-Hatta, Camat Neglasari Soroti Akses dan CSR DPRD Kota Tangerang Tekankan Kajian Manfaat Pembangunan TOD Alam Sutera

Terbaru

Banjir Batuceper Gara-Gara Proyek, Warga Mengadu ke DPRD, Pengembang Bungkam?

badge-check


					Rapat dengar pendapat (RDP) di gelar di DPRD Kota Tangerang, membahas persoalan banjir Batu Ceper (foto:ist) Perbesar

Rapat dengar pendapat (RDP) di gelar di DPRD Kota Tangerang, membahas persoalan banjir Batu Ceper (foto:ist)

TANGERANGPEDIA – Banjir Batuceper kembali menjadi sorotan setelah puluhan warga dari Kelurahan Poris Gaga Baru dan Poris Jaya mengadu ke Komisi IV DPRD Kota Tangerang. Mereka mengeluhkan banjir yang diduga terjadi akibat aktivitas pengurukan lahan proyek milik PT Nusantara Almazia. Rapat dengar pendapat (RDP) digelar di gedung DPRD, Rabu (24/9), menghadirkan perwakilan warga, pengembang, dan dinas terkait.

 

Ketua rapat, Teja Kusuma, menegaskan pihak DPRD ingin mencari solusi atas permasalahan banjir yang meresahkan warga. Menurutnya, aduan tersebut harus ditindaklanjuti dengan kebijakan konkret agar pengembang maupun pemerintah daerah dapat memberikan jaminan lingkungan yang aman.

“Kita ingin ada solusi nyata, bukan sekadar formalitas,” ujar Teja.

Dilansir dari Bantenexpres.com Persoalan banjir Batuceper juga mendapat perhatian dari anggota Komisi IV lainnya, Apanudin alias Jalu. Ia menegaskan, DPRD tidak menolak investasi karena pembangunan dapat mendukung perekonomian daerah. Namun, ia mengingatkan investor wajib mengikuti aturan yang berlaku.

“Jangan sampai pembangunan justru menyengsarakan masyarakat. Harus ada keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan,” kata Jalu.

Di sisi lain, sikap PT Nusantara Almazia justru memunculkan tanda tanya. Saat dimintai keterangan, perwakilannya, Caesarika, hanya menjawab singkat dengan menyebut “ada notulensi di notulensi”, lalu memilih bungkam ketika ditanya lebih lanjut. Jawaban singkat ini menimbulkan kesan pengembang enggan bertanggung jawab terhadap dampak banjir yang dialami warga.

Baca Juga:  Google Maps Hadirkan Fitur AI Baru: Wisata Sekali Klik!

 

Menurut DPRD, banjir di Batuceper bukan hanya akibat proyek pembangunan, tetapi juga diperparah oleh sedimentasi dan penyempitan di Kali Apur. Meski demikian, warga tetap menuntut pengembang untuk bertanggung jawab, mengingat banjir semakin sering terjadi sejak adanya aktivitas proyek.

 

Kasus banjir akibat pembangunan ini menjadi ujian bagi DPRD Kota Tangerang dalam mengawal kepentingan masyarakat. Warga berharap hasil RDP tidak berhenti di meja rapat, melainkan diwujudkan dalam langkah nyata untuk menata pembangunan agar tidak merugikan lingkungan dan kehidupan sehari-hari.

(Red)

Facebook Comments Box

Read More

Sahabat Kehidupan Tangerang: Aipda Gusti Salurkan Donasi ke Panti Asuhan Izmi

27 September 2025 - 13:33 WIB

Aipda Gusti, anggota Polres Metro Tangerang Kota di Panti Asuhan Izmi (foto:ist)

Menteri PKP Apresiasi Penyaluran KUR Perumahan BNI

27 September 2025 - 09:00 WIB

Retribusi Parkir Indomaret Alfamart di Kota Tangerang Jadi Sorotan, PT TNG Buka Suara

27 September 2025 - 02:00 WIB

Direktur PT Tangerang Nusantara Global (TNG), Muhammad Rizal (foto:ist)

PLN Imbau Pelanggan Bijak Bayar Listrik Tepat Waktu untuk Kenyamanan Sehari-hari

26 September 2025 - 17:34 WIB

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Moch. Andy Adchaminoerdin (tengah), menyapa pelanggan secara langsung dalam kegiatan edukasi kelistrikan. (Foto: ist)

Tangsel Jadi Sorotan, TPS: Pemkot Tangsel Jangan Abaikan Pelayanan Masyarakat

25 September 2025 - 19:24 WIB

Direktur Eksekutif Tangerang Public Service (TPS) Ryan Erlangga (ist)
Trending on Tangerang Selatan