TANGERANGPEDIA – Artificial Intelligence (AI), diprediksi akan menggantikan 200 ribu pekerjaan di sektor perbankan global. Dalam kurun waktu tiga, hingga lima tahun ke depan. Laporan Bloomberg Intelligence menyebutkan bahwa bank besar seperti Citigroup, JPMorgan, dan Goldman Sachs. Akan melakukan pemangkasan tenaga kerja, secara signifikan demi mengadopsi teknologi AI.
Menurut laporan tersebut, rata-rata pemangkasan pekerja di sektor perbankan diperkirakan mencapai 3%, dengan hampir seperempat dari 93 responden memprediksi pengurangan hingga 5%-10%.
Posisi Paling Berisiko
Analis Senior Bloomberg Intelligence, Tomasz Noetzel, menjelaskan bahwa posisi back office, middle office, customer service, dan operasional adalah yang paling berisiko tergantikan. Hal ini disebabkan perbankan global mulai beralih menggunakan alat AI generasi baru untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
“Setiap pekerjaan yang melibatkan tugas rutin dan berulang sangat berisiko. Namun, AI tidak sepenuhnya menghilangkan pekerjaan tersebut, melainkan mengarah pada transformasi tenaga kerja,” ujar Noetzel.
Potensi Otomatisasi Lebih Luas
Citigroup pada bulan Juni lalu juga mengungkapkan bahwa AI memiliki potensi untuk mengotomatisasi lebih dari separuh pekerjaan di sektor perbankan, yaitu sekitar 54%. Dibandingkan dengan sektor lainnya, industri perbankan menjadi yang paling terpengaruh oleh perkembangan teknologi ini.
Meski mengancam pekerjaan, AI juga membuka peluang baru dalam sektor perbankan, terutama dalam pengembangan layanan yang lebih cepat dan akurat. Teknologi ini diharapkan mampu mengurangi kesalahan manusia dan mengoptimalkan pengalaman pelanggan.
Namun, para analis menegaskan bahwa penting bagi pekerja untuk meningkatkan keterampilan mereka agar tetap relevan di era transformasi digital ini. (Red)