TANGERANGPEDIA.COM – Langkah ambisius oleh kelompok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) untuk menciptakan mata uang cadangan bersama. Inisiatif ini bertujuan memperkuat kedaulatan ekonomi negara-negara anggota, dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Selain itu, kelompok ini juga berencana mengembangkan sistem pembayaran baru. Sebagai alternatif dari jaringan pembayaran SWIFT, yang saat ini mendominasi perdagangan global.
Pengembangan ini, muncul dalam konteks penerapan kebijakan Rusia dan China. Yang secara bertahap telah mengurangi penggunaan dolar AS, dalam perdagangan bilateral mereka. Lalu pada Oktober 2024, kedua negara semakin memperkuat kerja sama untuk memfasilitasi transaksi lintas batas melalui BRICS Pay. Sebuah rancangan sistem pembayaran, untuk memperlancar perdagangan antar anggota.
Di sisi lain, Bank Pembangunan Baru (New Development Bank) yang berpusat di Shanghai juga memainkan peran kunci dalam pengembangan proyek ini. Bank ini bertujuan untuk mendukung pembiayaan bagi negara-negara anggota serta proyek infrastruktur yang dapat meningkatkan integrasi ekonomi BRICS. Dukungan yang konsisten dari anggota lain terhadap bank ini turut menandai arah baru untuk menciptakan ekonomi yang lebih mandiri dari pengaruh Barat.
Langkah menuju mata uang cadangan baru ini bukan hanya sekedar simbol. Dengan mata uang ini, BRICS berharap dapat menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih stabil dan tahan terhadap fluktuasi dolar AS. Mengutip dari analis ekonomi Joel Ying, “Upaya BRICS ini merupakan indikasi jelas bahwa negara-negara berkembang semakin mencari alternatif yang lebih stabil dari dolar AS.”
Pembelian emas besar-besaran oleh bank sentral negara-negara BRICS, sebagai penggunaan cadangan dari langkah de-dolarisas. Hal ini berjalan, guna memperkuat posisi mata uang baru. Dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, BRICS berpotensi menantang dominasi ekonomi global yang selama ini dikendalikan oleh Barat. Di era ketidakpastian ini, langkah menciptakan alternatif nyata bagi ekonomi global yang lebih seimbang.