TANGERANGPEDIA – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing terus menarik perhatian industri semen nasional. Setelah menjalin kerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia, kini PT Indocement Tunggal Perkasa (INTP) siap menerima pasokan 500 ton Refused Derived Fuel (RDF) per hari. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Wawan Fauzi.
“Indocement sangat mengapresiasi hasil RDF dari TPA Rawa Kucing, yang dinilai lebih baik dibandingkan wilayah lain yang pernah mereka kunjungi. Mereka langsung menyatakan siap menjalin kerja sama melalui MoU yang segera disiapkan,” ujar Wawan, Kamis (2/1/25).
Fasilitas RDF di TPA Rawa Kucing saat ini memiliki dua lini produksi. Setiap lini mampu mengolah 25 ton sampah per hari atau total 50 ton sampah kota (municipal solid waste/MSW) setiap harinya. Dari jumlah tersebut, dihasilkan sekitar 25 hingga 30 ton RDF per hari yang siap digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
“Dengan dua mesin RDF yang dimaksimalkan, lebih dari 50 ton sampah per hari dapat diolah. Ini menjadi langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” jelas Wawan.
Tidak hanya itu, DLH Kota Tangerang juga terus berinovasi dalam pengelolaan sampah di tingkat masyarakat. Salah satu terobosan terbaru adalah distribusi 208 becak motor (bentor) ke 104 kelurahan di Kota Tangerang untuk mendukung pengelolaan sampah di hulu.
“Dengan penataan mulai dari hulu hingga hilir, kami memastikan sistem pengelolaan sampah di Kota Tangerang semakin optimal. Langkah ini menjadi bagian dari upaya masif pemerintah kota dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Kerja sama dengan Indocement dan inovasi seperti ini menunjukkan komitmen Kota Tangerang untuk menjadi pelopor pengelolaan sampah yang modern dan ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. (Red)