TANGERANGPEDIA – Central Intelligence Agency (CIA) kini mengungkap pandemi Covid-19 lebih mungkin berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, China, dibandingkan dari sumber alami. Perubahan ini menggeser posisi sebelumnya yang menganggap kedua kemungkinan memiliki bobot yang sama.
Pandangan baru CIA ini sejalan dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Departemen Energi AS, yang sebelumnya juga menyimpulkan bahwa pandemi yang telah merenggut lebih dari 7 juta jiwa di seluruh dunia kemungkinan besar berasal dari kebocoran laboratorium. Namun, sejumlah lembaga intelijen lainnya di AS tetap berpegang pada kemungkinan asal-usul alami pandemi.
Menurut laporan yang dirilis Bloomberg, CIA menyatakan bahwa meskipun kesimpulan tersebut didasarkan pada data yang ada, tingkat keyakinan mereka masih rendah. CIA juga menegaskan akan terus mengevaluasi pandangannya jika ada temuan baru yang relevan.
Direktur CIA, John Ratcliffe, menyatakan bahwa penyelidikan terkait asal-usul Covid-19 telah menjadi prioritas sejak ia menjabat. Dalam sebuah wawancara dengan Breitbart, Ratcliffe menegaskan komitmen lembaganya untuk mengutamakan transparansi.
“Pandemi ini telah mengubah kehidupan jutaan orang di seluruh dunia. Publik berhak mengetahui kebenaran di balik asal-usul virus ini,” ujarnya.
Senator Tom Cotton, salah satu pendukung teori kebocoran laboratorium, menyambut baik pandangan baru CIA. Ia menyebut hal ini sebagai langkah penting untuk meminta pertanggungjawaban China atas dampak global yang ditimbulkan oleh pandemi.
Sementara itu, sejumlah lembaga kesehatan dunia, termasuk WHO, terus mendukung penelitian lebih lanjut untuk memahami asal-usul pandemi. WHO menyatakan pentingnya kerja sama global guna mencegah kejadian serupa di masa depan. (Red)






