TANGERANGPEDIA – Revitalisasi Pasar Anyar kembali menjadi sorotan publik setelah ditemukan kebocoran di sejumlah titik bangunan yang baru saja rampung. Padahal, proyek Revitalisasi Pasar Anyar yang menelan biaya lebih dari Rp132 miliar ini digadang-gadang sebagai pusat perdagangan modern di Kota Tangerang. Kondisi bocor, bahkan dekat dengan instalasi listrik, memunculkan keresahan pedagang yang baru menempati kios.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang, Teja Kusuma, mendesak agar Revitalisasi Pasar Anyar segera dievaluasi menyeluruh. Ia menegaskan, pelaksana proyek maupun pihak ketiga harus bertanggung jawab penuh atas temuan tersebut.
“Hal tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana yang harus diawasi secara ketat oleh pemerintah pusat,” ujar Teja di Gedung DPRD Kota Tangerang. Selasa (30/9/25).
Menurutnya, setiap temuan kebocoran atau kerusakan lain di Pasar Anyar tidak boleh dianggap sepele. Revitalisasi Pasar Anyar harus menghadirkan fasilitas yang aman, nyaman, dan berkualitas bagi pedagang maupun pengunjung.
“Karena harapannya penyerahan aset operasional ini harus dinikmati para pedagang secara aman,” tegasnya.
Teja juga mengingatkan bahwa masa evaluasi proyek ini berlaku enam bulan sejak serah terima. Selama periode itu, pihak ketiga wajib memberikan garansi terhadap setiap kerusakan yang muncul. Komisi IV DPRD Kota Tangerang pun menyatakan siap melakukan peninjauan lapangan apabila diperlukan.
“Evaluasi itu harus selesai sebelum aset diserahkan sepenuhnya ke Pemkot Tangerang. Pemerintah harus segera intervensi agar ada evaluasi besar-besaran terhadap kondisi fisik bangunan,” tambahnya.
Selain pemerintah, Teja juga mendorong PD Pasar agar lebih responsif menanggapi keluhan pedagang. Menurutnya, aspirasi pelaku usaha harus menjadi prioritas, sebab mereka yang akan menjalankan aktivitas ekonomi di Pasar Anyar.
“Hukum tertinggi adalah keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang berhak beraktivitas di pasar ini,” tutupnya.
Sebagai informasi, proyek Revitalisasi Pasar Anyar merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan luas 24.660 meter persegi dan kapasitas 1.676 kios. Sayangnya, meski baru beroperasi awal 2025, sejumlah pedagang justru mengeluhkan bocor dan genangan air di kios mereka. Kondisi ini menambah kekecewaan setelah bertahun-tahun menanti pasar baru yang dijanjikan lebih modern.
(Red)