TANGERANGPEDIA – Gelaran International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) memasuki hari kedua dengan sorotan pada produk UMKM Kota Tangerang. Sebanyak 60 produk unggulan dari 12 merek lokal berhasil menarik ribuan pengunjung, bahkan meraih omzet puluhan juta rupiah hanya dalam dua hari. Acara tahunan yang digelar sejak 5-9 Februari 2025 ini semakin memperkuat posisi Tangerang sebagai pusat kreativitas kerajinan dan fesyen berkualitas.
Produk Tenun Premium & Fesyen Tangerang Jadi Magnet Utama
Di antara deretan stan, produk Fith Butik asal Kecamatan Karang Tengah menjadi primadona berkat koleksi outer, gamis, dan baju berbahan tenun premium. Iis Fitria Sumarni, pemilik Fith Butik, mengaku antusiasme pengunjung melampaui ekspektasi.
“Ini pertama kali kami ikut INACRAFT bersama Disperindagkop Tangerang. Omzet dua hari tembus Rp4 juta, dan pengunjung masih terus berdatangan,” ujarnya dengan semangat.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop UKM) Kota Tangerang, Suli Rosadi, menyebut capaian tersebut hanya sebagian kecil dari potensi UMKM setempat.
“Hari kedua saja total omzet UMKM Tangerang sudah Rp21 juta. Ini momentum untuk memperluas pasar dan membangun jaringan bisnis,” tegas Suli.
INACRAFT 2025: Ajang Strategis Tingkatkan Eksposur UMKM
INACRAFT 2025 tidak hanya menjadi pameran biasa, melainkan gerbang bagi UMKM Tangerang untuk menjangkau pasar nasional hingga internasional. Sebanyak 12 merek terbaik seperti Batik Tangerang, kerajinan kulit, dan aksesoris daur ulang turut memamerkan inovasi terbaru. Produk-produk ini dipilih melalui kurasi ketat Disperindagkop untuk memastikan kualitas dan daya saing.
“Kami fokus pada produk yang memiliki unique selling point, seperti tenun dengan motif khas Tangerang atau bahan ramah lingkungan. Ini yang membedakan kami dari peserta lain,” tambah Suli.
Ramainya stan Kota Tangerang tidak lepas dari strategi promosi melalui media sosial dan kolaborasi dengan influencer lokal. Pengunjung seperti Rina, seorang pembeli dari Bandung, mengaku tertarik dengan desain fesyen yang modern namun tetap mempertahankan unsur tradisional.
“Bahan tenunnya nyaman dan desainnya trendy. Cocok untuk gaya kasual maupun formal,” ujarnya.
Dengan rata-rata kenaikan pengunjung 30% dibanding INACRAFT 2024, Suli optimistis total omzet UMKM Tangerang bisa mencapai Rp100 juta hingga akhir acara.
“Kami juga telah menyiapkan live selling dan kerja sama dengan platform e-commerce untuk memaksimalkan penjualan,” pungkasnya.
Mengapa INACRAFT Penting bagi UMKM?
- Jaringan Pasar Global: INACRAFT dihadiri pembeli dari 20 negara, termasuk Jepang dan Jerman.
- Peningkatan Brand Awareness: Media nasional dan internasional meliput inovasi produk UMKM.
- Pembelajaran Industri: Pelaku UMKM bisa belajar tren terbaru dari peserta lain.
Dengan momentum ini, UMKM Tangerang berpotensi menembus pasar ekspor dan memperkuat perekonomian daerah. Bagi pengunjung, INACRAFT 2025 masih berlangsung hingga 9 Februari 2025 di JCC Jakarta. Jangan lewatkan diskon spesial dan produk eksklusif di stan Kota Tangerang!
(Zaf/Red)