TANGERANGPEDIA – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memperkuat komitmennya, dalam menyiapkan calon tenaga kerja berkualitas melalui penyelenggaraan Pelatihan Tata Boga Berbasis Kompetensi. Yang digelar 13-16 Februari 2025, di Balai Latihan Kerja (BLK) Cibodas. Pelatihan ini menyasar peningkatan keterampilan memasak profesional, sekaligus membuka peluang wirausaha di sektor kuliner. Terutama menyambut momentum Ramadan, dan Idulfitri 2025.
Fokus pada Dessert dan Peluang Pasar Ramadan
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, Ujang Hendra Gunawan, menjelaskan bahwa pelatihan tahun ini dirancang spesifik untuk menjawab tingginya permintaan produk kuliner selama Ramadan.
“Kami fokus pada pengembangan dessert atau hidangan penutup, yang menjadi primadona di bulan puasa hingga Lebaran. Peserta tidak hanya belajar teknik memasak, tetapi juga manajemen dapur dan strategi pemasaran digital,” ujar Ujang didampingi Ketua BLK Kota Tangerang, Yasin Surya. Kamis 13/02/25
Pelatihan diikuti 50 peserta dari berbagai kecamatan, termasuk Retno Wulandari, warga Periuk, yang antusias memanfaatkan program pelatihan Tata Boga ini sebagai bekal membuka usaha kue kering.
“Materi pelatihan sangat aplikatif, terutama teknik membuat dessert kekinian yang banyak dicari selama Ramadan. Saya yakin ini bisa jadi modal besar untuk mulai berjualan,” tutur Retno.
Selama empat hari, peserta menerima pelatihan intensif dari chef berpengalaman dan pakar marketing. Mereka juga berkesempatan mengikuti uji kompetensi langsung dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat BNSP ini menjadi nilai tambah untuk meningkatkan kredibilitas peserta di dunia kerja atau saat mengajukan modal usaha.
BLK Kota Tangerang menyediakan pendampingan pascapelatihan, termasuk akses ke program pemodalan UMKM dari pemerintah daerah.
“Kami tidak hanya mencetak tenaga terampil, tetapi juga memastikan mereka siap terjun ke pasar, baik sebagai pekerja profesional maupun wirausaha mandiri,” tegas Yasin Surya.
Data Disnaker Kota Tangerang mencatat, sektor kuliner menyumbang 22% pertumbuhan UMKM lokal pada 2024. Pelatihan tata boga menjadi strategi jitu untuk memanfaatkan peluang tersebut, sekaligus mengurangi angka pengangguran yang saat ini berada di kisaran 5,2%.
“Ramadan dan Lebaran selalu jadi momen puncak permintaan tenaga kerja di bidang kuliner. Dengan pelatihan ini, kami ingin memastikan masyarakat tidak hanya jadi konsumen, tetapi juga produsen yang mampu menciptakan lapangan kerja,” papar Ujang.
Pelatihan juga mengintegrasikan materi pengelolaan bisnis ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan lokal dan pengurangan limbah dapur. Peserta bahkan diajak memanfaatkan platform e-commerce dan sosial media untuk perluasan pasar.
Pemkot Tangerang berencana mengadakan pelatihan serupa setiap tiga bulan, dengan fokus pada sektor strategis seperti teknologi, fashion, dan otomotif. Program ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menjadikan Tangerang sebagai kota mandiri berbasis ekonomi kreatif.
(Zaf/Red)