TANGERANGPEDIA – Dinas Kesehatan Kota Tangerang kini fokus mengurangi angka stunting dan gizi buruk di Kota Tangerang. Dimana selama 2025, angka indikator kasus stunting ditarget turun menjadi 5,8 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Angraeni mengatakan,
penanganan masalah stunting tidak hanya oleh Dinas Kesehatan dan kandar Posyandu saja. Namun, menjadi tanggung jawab seluruh sektor.
“Jadi kalau dari kami sih lebih upayakan intervensi itu dimulai sejak dihulu ya.
Jadi artinya harus sudah mulai dari promotif preventif dan kemudian keterlibatan dari sosial, ekonomi, pendidikan. Jadi lebih ke situ sih,” ucapnya, Senin 28 April 2025.
dr Dini mengatakan, khusus kader Posyandu, Dinas Kesehatan lebih melakukan intervensi brrsifat sensitif dan harus ikut terlibat untuk penanggulangan stunting. Terlebih 29 April mendatang diperingati sebagai hari Posyandu Nasional.
Lebih lanjut, dr Dini berharap masyarakat dapat menginfokan dan terlibat dalam menekan angka kasus stunting.
“Kalau memang ada yang belum tersentuh ya laporkan ke RW dan RT kemudian atau kader gitu. Jadi bisa sampai ke wilayah, bisa sampai ke lurah, ke camat, baru nanti intervensinya mana nih?. Apakah ada yang bisa dilakukan oleh Dinas Kesehatan,” tambah wanita kelahiran Tasikmalaya ini.
Lebih lanjut, pihak Dinas Kesehatan kini sedang berupaya menurunkan indikator angka stunting mencapai 5,8persen di tahun 2025 ini.
“Jadi kalau dari kami itu sebenarnya diplot indikatornya itu di angka 5,8. Saya belum tahu nanti 5 tahun ke depan seperti apa, karena kan kita ngikutin semua dari Provinsi Banten. Tapi kami insya Allah ini bisa berupaya di angka 5,6 persen sesuai tahun kemarin.
Nah mudah-mudahan itu terus turun, tapi kalau dari penetapan indikatornya di 5,8 persen. Targetnya 5,8 persen,” pungkasnya.