Pantauan di lokasi Selasa (18/2), tulisan atau coretan yang bernuansa protes terhadap Presiden RI ke-7 itu nampak terlihat di sebuah tembok Jembatan Satria Jalan TMP Taruna. Adapun tulisan tersebut dibuat menggunakan pilox berwarna hitam.Salah satu pengendara yang kerap melintas di jalan tersebut, Herda mengatakan dirinya baru melihat tulisan “Adili Jokowi” sejak 1 hari yang lalu.
“Baru sehari yang lalu, saya liat tulisan itu. Saya tidak tau siapa yang melakukan aksi vandalisme itu,” ungkapnya, Selasa (18/2).
Ia menilai tulisan tersebut bentuk ekspresi masyarakat atas kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama 2 periode. Pasalnya, kata dia, kebijakan yang dibuat selama Jokowi menjabat kerap kali menyengsarakan masyarakat.
“Mungkin tulisan itu kekecewaan masyarakat atas kinerja Jokowi selama dia menjabat,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menyampaikan jika itu merupakan ekspresi publik atas berbagai macam persoalan bangsa yang ditinggali oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Ke 7 Joko Widodo.
“Saya pikir itu bagian dari ekspresi aspirasi publik atas berbagai macam permasalahan sekarang yang kemudian ditafsirkan sepihak sebagai akibat dari berbagai kebijakan presiden sebelumnya yaitu Jokowi,” ungkapnya.
Wasis pun tidak menampik atas tudingan Vandalisme, namun itu merupakan asprisasi publik.
“Saya pikir segala bentuk vandalisme itu memang berlawanan dengan hukum, namun demikin perlu adanya pendekatan keadilan restoratif,” tuturnya.
Dirinya berharap Presiden Prabowo Subianto untuk mempertimbangkan apa yang menjadi reaksi publik atas berbagai persoalan di kepemimpinan Joko Widodo.
“Berbagai coretan itu bagian dari aspirasi publik yang perlu dipertimbangkan solusinya oleh Pemerintahan Presiden Prabowo,” tandasnya.
Sementara Sekretaris Satpol PP Kota Tangerang, Agapito De Araujo mengatakan pihaknya yang telah mendapatkan informasi ihwal coretan tersebut akan menindaklanjuti.
“Akan kami tindaklanjuti,” singkatnya. (zaf)